Salah satu indikator penting dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Salah satu indikator penting dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah kebiasaan buang hajat di jamban yang sehat. Jamban yang sehat merupakan infrastruktur sanitasi yang penting untuk pembuangan kotoran dan pengelolaan air limbah. Menggunakan jamban yang sehat dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit yang disebabkan oleh buang hajat di sembarang tempat.PHBS dapat diterapkan di rumah tangga, tempat umum, dan sekolah. Artikel ini akan membahas PHBS dalam lingkungan rumah tangga yang berkaitan dengan penggunaan jamban sehat dan syarat-syaratnya.

Apa itu Jamban Sehat? Menurut Dinas Kesehatan Malang, jamban adalah suatu ruangan yang memiliki fasilitas pembuangan kotoran manusia, terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

1. Jamban Cemplung:

Jamban ini memiliki penampungan berupa lubang yang menyimpan dan meresapkan cairan kotoran atau tinja ke dalam tanah, serta mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Jamban cemplung harus memiliki penutup agar tidak berbau.

2. Jamban Tangki Septik/Leher Angsa:

Jamban ini memiliki penampungan berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian kotoran manusia, dilengkapi dengan resapan. Jamban jenis ini cocok untuk daerah dengan pasokan air yang cukup dan kepadatan penduduk yang tinggi.

Memilih Jamban yang Tepat:

- Jamban Cemplung: Cocok untuk daerah yang sulit air.
- Jamban Tangki Septik/Leher Angsa: Cocok untuk daerah dengan cukup air dan padat penduduk, serta daerah pasang surut dengan penampungan kotoran yang ditinggikan.

Penggunaan Jamban Semua anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar atau kecil guna menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan tidak berbau.

Syarat Jamban Sehat

Penggunaan jamban juga mencegah pencemaran sumber air, menghindari lalat dan serangga yang dapat menularkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipes, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.

1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak minimal 10meter).
2. Tidak berbau.
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah di sekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Memiliki penerangan dan ventilasi yang cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Cara Memelihara Jamban Sehat

1. Jaga kebersihan lantai jamban dan hindari genangan air.
2. Bersihkan jamban secara teratur.
3. Pastikan tidak ada kotoran yang terlihat di dalam jamban.
4. Hindari keberadaan serangga seperti kecoa, lalat, dan tikus.
5. Sediakan alat pembersih seperti sabun, sikat, dan air bersih.
6. Segera perbaiki jika terdapat kerusakan.

Dengan menerapkan kebiasaan buang hajat di jamban yang sehat, kita dapat menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah berbagai penyakit, serta mendukung upaya PHBS di rumah tangga.