Gambar 1 Sendi geser atau dislokasi sendi bisa terjadi pada semua bagian tubuh yang memiliki sendi, termasuk lutut
Dislokasi bisa terjadi pada semua bagian tubuh yang memiliki sendi. Namun jenis sendi yang paling sering mengalami dislokasi adalah bahu. Penyebab utama dari dislokasi sendi adalah benturan keras yang memicu ujung tulang terlepas dari sendi yang menjadi engselnya. Contoh sendi geser misalnya ujung tulang lutut yang bergeser dan terlepas dari tempurungnya. Berikut adalah sederet penyebab di balik sendi bergeser dan faktor risikonya:
Kecelakaan merupakan salah satu penyebab sendi geser yang paling umum. Biasanya, saat kecelakaan, korban mengalami benturan yang keras. Jika saat benturan terjadi, ada sendi yang menahan beban tubuh, bukan tidak mungkin sendi ikut bergeser.
Jenis olahraga yang memerlukan banyak kontak fisik seperti gulat, basket, sepak bola, dan rugby juga bisa menyebabkan sendi bergeser dari tempatnya. Maka dari itu, kalau kamu berniat untuk melakukan olahraga-olahraga tersebut, jangan lupa untuk pakai pelindung yang memadai.
Semakin bertambah usia seseorang, risiko dislokasi sendi juga bisa ikut meningkat. Koordinasi gerakan dan keseimbangan umumnya akan menurun seiring penuaan. Inilah mengapa kalangan lansia bisa lebih rentan untuk terjatuh dan mengalami cedera, termasuk patah tulang dan dislokasi sendi. Tak hanya lansia, dislokasi sendi maupun cedera juga lebih rentan dialami oleh anak-anak. Pasalnya, mereka lebih mudah terjatuh ketika bermain atau beraktivitas fisik.
Faktor keturunan pun bisa dikatakan menjadi salah satu hal yang menambah risiko sendi bergeser. Hal ini dikarenakan beberapa orang mungkin terlahir dengan kondisi ligamen yang lemah, sehingga sendi mereka lebih rentan mengalami pergeseran. Misalnya pada seseorang dengan sindrom marfan.
Dislokasi sendi tergolong dalam kondisi gawat darurat medis. Oleh sebab itu, penanganannya tidak boleh sembarangan dan harus dilakukan oleh tenaga profesional medis. Namun sembari menunggu bantuan medis datang, beberapa langkah pertolongan pertama di bawah ini bisa kamu lakukan terlebih dulu:
Menggerakkan sendi yang geser berisiko membuat cedera tambah parah. Jadi, jangan coba untuk memaksa kembali tulang untuk masuk ke cangkang sendi seperti semula. Jika bukan dilakukan oleh tenaga medis profesional, cara mengembalikan tulang yang geser dengan paksa dapat merusak otot-otot, ligamen, saraf, maupun pembuluh darah di sekitar sendi, yang malah semakin memperburuk cedera.
Supaya bagian sendi yang geser tetap stabil, balut bagian tersebut dengan perban elastis agar tidak bergerak. Tapi ingat agar balutan tidak terlalu kencang agar sirkulasi darah tidak terganggu.
Mengompres bagian sendi yang cedera dengan es batu yang telah dibungkus kain atau handuk. Langkah ini dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan. Hindari menempelkan es batu langsung ke bagian yang cedera karena dapat menyebabkan pembekuan darah dan mempertinggi risiko munculnya radang dingin atau frostbite.
"Sehat Bersama: Aplikasi Inovatif untuk Menginspirasi, Mempertahankan, dan Meningkatkan Kesehatan Anda, Satu Langkah Sehat Bersama Menuju Gaya Hidup Sejahtera dan Bahagia!"
Jl. Purbaratu, Sukanagara, Kec. Purbaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat 46196
(0265) 339665
pkmdtppurbaratu@gmail.com
Dengan mengakses aplikasi sehat bersama anda patuh dengan aturan yang berkaitan privasi keamanan data sesuai dengan kebijakan yang berlaku.