Gambar 1 Pengaruh Kesehatan Mental Remaja
Kualitas hidup manusia sangat erat kaitannya dengan kesehatan, bukan hanya kesehatan jasmani saja tetapi juga kesehatan mental juga perlu menjadi perhatian. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan yang berarti seseorang dikatakan sehat apabila seluruh aspek dalam dirinya dalam keadaan tidak terganggu baik tubuh, psikis maupun sosial (Ayu Rianti, H idaya, and Yasipin 2020). Selain itu, menurut (Prasetyo and Kunci 2021), kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seorang individu tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, serta mempunyai estimasi yang realistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kelemahan pada dirinya sendiri, memiliki kemampuan menghadapi masalah-masalah yang ada dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidup.
adalah salah satu masa yang dibilang paling krusial, karena pada masa ini setiap orang pasti menginginkan berbagai masalah terlewati. Salah satu persoalan yang biasanya terjadi pada masa remaja adalah munculnya depresi yang berlebihan. Banyak ahli percaya bahwa keluarga yang “bermasalah” merupakan penyebab utama dari pembentukan masalah emosional pada anak yang berdampak dalam jangka panjang. Manusia di masa ini juga berpeluang untuk menyelesaikan masalah bagaimanapun caranya, sehingga mereka lupa bahwa setiap masalah perlu diselesaikan dengan cara yang baik juga. Pada usia remaja juga merupakan usia yang rentan terpengaruh oleh faktor- faktor eksternal yang berdampak buruk terhadap perkembangannya, seperti pertemanan, lingkungan, dan keluarga.
Akhir-akhir ini tidak dipungkiri bahwa banyaknya kasus-kasus bunuh diri di Indonesia. Dilansir dari pusiknas.polri sejak awal tahun 2023, Polri menindak 1.680 kasus penemuan mayat dan 451 aksi bunuh diri di Indonesia. Tidak sedikit pula korbannya adalah remaja. Jumlah tersebut cenderung meningkat dari Januari hingga April 2023. Berbagai asumsi akan memunculkan pandangan dari masyarakat akan fenomena bunuh diri. Salah satu faktor dari kasus bunuh diri adalah adanya masalah terkait kesehatan mental individu.
Menurut (Biroli 2018) bunuh diri adalah tindakan yang dapat menyebabkan kematian, disengaja, dilakukan oleh dirinya sendiri dan pelaku menganggap tindakannya sebagai jalan yang terbaik untuk masalahnya. Tindakan ini mempunyai tujuan untuk mengakhiri hidupnya. Salah satu faktor yang mendasari seseorang melakukan hal tersebut yaitu gangguan mental. Gangguan mental adalah keadaan individu yang dimana mengalami gangguan pada perasaan, mood, pemikiran, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Gangguan mental yang umum terjadi pada remaja, meliputi cemas berlebihan dan depresi. Gangguan mental tersebut biasanya terjadi karena beberpa faktor, diantaranya pendidikan dan pekerjaan yang buruk, mengalami kondisi fisik yang kurang, hubungan pertemanan, percintaan, bahkan kekeluargaan yang tidak harmonis, serta mempunyai orang yang menderita penyalahgunaann obat atau penyakit mental lainnya. Ketidaksehatan mental seseorang akan semakin sulit dicegah apabila seseorang tidak memiliki daya tahan mental dan spiritual yang tangguh.
Melihat banyaknya kasus yang berkaitan dengan gangguan mental, kita sebagai manusia perlu memiliki rasa empati untuk diri kita sendiri dan orang lain. Setiap manusia perlu mengetahui pentingnya kesehatan mental bagi setiap orang. Salah satu hal yang utama dalam meningkatkan daya tahan seseorang dari ketidaksehatan mental adalah agama. Agama memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan moral manusia karena nilai-nilai moral yang terkandung dalam agama bersifat tetap dan menyeluruh (universal). Apabila seseorang dihadapkan pada suatu permasalahan, ia dapat menggunakan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan nilai-nilai moral agama. Hal tersebut perlu diterapkan bagi setiap individu.
Selain itu, cara untuk menghindari gangguan mental adalah menerapkan salah satu sikap kebhinekaan, dimana satu sama lain saling memberi perhatian terhadap orang lain. Cara ini terlihat simple untuk dilakukan, tetapi tidak semua orang dapat melakukannya. Manusia adalah makhluk sosial, yang dimana selama manusia hidup pasti adanya interaksi dengan orang lain. Saling bertukar perhatian awalnya dapat dilakukan bagi orang-orang terdekat, berupa menanyakan kabar, menanyakan keadaannya, serta dapat menghibur orang terdekat untuk memperbaiki keadaannya yang kurang baik. Seiring dengan perkembangan teknologi, para remaja tentu tidak asing dengan penggunaan media sosial. Media sosial dapat digunakan sebagai tempat untuk saling berempati satu sama lain, empati yang dimaksud dengan berkomentar yang baik, memberikan dukungan yang positif, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Setiap orang perlu dukungan bahkan tempat untuk bercerita, maka dari itu kita sebagai makhluk sosial perlu memberikan perhatian penuh bagi orang lain. Setidaknya, perilaku yang kita lakukan dapat mengurangi bahkan mencegah orang lain untuk berpikir pada hal-hal yang dapat menyakiti dirinya.
"Sehat Bersama: Aplikasi Inovatif untuk Menginspirasi, Mempertahankan, dan Meningkatkan Kesehatan Anda, Satu Langkah Sehat Bersama Menuju Gaya Hidup Sejahtera dan Bahagia!"
Jl. Purbaratu, Sukanagara, Kec. Purbaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat 46196
(0265) 339665
pkmdtppurbaratu@gmail.com
Dengan mengakses aplikasi sehat bersama anda patuh dengan aturan yang berkaitan privasi keamanan data sesuai dengan kebijakan yang berlaku.